Penjual Pinang di Pasar Doom Sorong Harus Diperhatikan

Suasana peresmian Pasar Doom, Kota Sorong, Papua Barat
 – Jubi/Florence Niken
Sorong – Pedagang asli Papua di pasar Doom, Kota Sorong, Papua Barat meminta agar para pedagang yang sudah ada sebelum pasar ini diresmikan diutamakan daripada pedagang yang baru.
Mama Evi Rumbiak Herwens, pedagang asli Papua, yang kesehariannya menjual pinang, kelapa dan pisang di pasar ini mengatakan untuk menempati pasar baru tersebut pihaknya menunggu konfirmasi lurah setempat.
“Tentu saja saya berharap agar penjual/pedagang yang lama yang lebih diutamakan bukan yang baru,” katanya di Soronf, Senin (10/10/2016).
Wali Kota Sorong Lambert Jitmau mengatakan bahwa di pasar ini masyarakat dapat berjualan secara layak. Pasar Doom merupakan milik masyarakat Doom.
“Jadi kebersihan dan keindahan pasar ditentukan sepenuhnya oleh masyarakat sendiri,” katanya.
Senin siang wali kota Lambert meresmikan Pasar Doom dan meninjau pembangunan Jalan Lingkar Doom serta pembangunan instalasi air laut menjadi air minum dengan reversis osmosis (RO) menggunakan solar cell.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan Kota Sorong Syafura Oeli, pembangunan kembali pasar Doom bertujuan untuk mendukung nawacita Presiden Jokowi yaitu pembangunan 5.000 pasar rakyat serta memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonominya.
Pasar Doom yang baru ini dibangun di atas Pasar Doom Lama dengan dua lantai pada lahan seluas 1.250 meter persegi. Jumlah kios di lantai pertama sebanyak 26 kios, sedangkan lantai 2 terdiri atas 20 kios, sementara untuk los pasar di lantai pertama dapat menampung 30 penjual.
“Pembangunan pasar Doom ini semua menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) 2015 dan dana otsus 2015 - 2016,” kata Syafura. (*)

0 Response to "Penjual Pinang di Pasar Doom Sorong Harus Diperhatikan"

Posting Komentar

United Liberation Movement for West Papua (ULMWP)

K A R O B A N E W S

Entri yang Diunggulkan

ULMWP Dijamin ‘Full Member’ di MSG

Delegasi pada pertemuan Menteri Luar Negeri MSG, di Fiji,  16 Juni 2016 - Melanesian Spearhead Group secretariat Jayapura –  Dengan ma...

Free West Papua

Suara Papua