HIV Di Tanah Papua Telah Menyebar Ke Populasi Masyarakat Umum

suasana pelatihan peningkatan kapasitaas staf sekretariat KPA
Kabupaten/Kota (Jubi/Roberth Wanggai)

Jayapura – Tanah Papua merupakan satu-satunya wilayah di Indonesia dimana HIV telah banyak menyebar ke populasi masyarakat umum. Ini menggambarkan bahwa suatu saat usia kerja dan angkatan kerja mempunyai resiko dan menghadapi ancaman, bila tidak ada usaha-usaha pencegahan dan penanggulangan yang efektif dan terkoordinir.

Survey terpadu HIV dan perilaku (STHP) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik dan Depkes tahun 2006, melaporkan bahwa epidemic HIV di Provinsi Papua dan Papua Barat telah memasuki populasi umum yakni telah menyebar ke 2,4% populasi umum dewasa usia 15-49 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penularan HIV di tanah Papua jauh lebih tinggi dibandingkan wilayah lain di Indonesia.

Satu hal yang patut mendapat perhatian secara khusus adalah jumlah kasus terbanyak ditemukan pada kelompok usia 20-29 tahun. Fakta ini akan sangat mempengaruhi SDM Papua di masa mendatang. Millenium Development Goals (MDGs) merupakan komitmen nasional dan global dalam upaya lebih mensejahterakan masyarakat melalui pengurangan kemiskinan dan kelaparan, pemberdayaan perempuan, kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup.

Berbagai upaya melalui program dan kegiatan sudah dilakukan oleh KPA, SKPD, Lembaga Mitra Internasional dan LSM peduli AIDS serta kelompok masyarakat, namun kasus terus meningkat. Melihat hal tersebut maka perlu dilakukan penguatan kepada sekretariat untuk berkoordinasi guna melihat strategi yang dapat dipakai melalui masukan dari daerah dan mitra KPA untuk implementasi program dalam kegiatan di tahun-tahun kedepan.

Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe yang diwakili oleh Assisten III Bidang Umum Setda Provinsi Papua, Drs. Waryoto mengatakan hal itu pada acara pelatihan peningkatan kapasitas sekretariat KPA Kabupaten/Kota Regional I yang dilaksanakan di Jayapura selama tiga hari di Hotel Relat Argapura, Rabu, (28/8).

“Kegiatan ini akan menghasilkan suatu rumusan yang bermanfaat bagi kita semua untuk dapat bersama-sama dalam rangka percepatan program pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di Provinsi Papua,”ungkap Waryoto. Dia berharap kegiatan tersebut dapat menghasilkan rumusan yang baik dan dapat dipakai sebagai dasar dalam rangka program percepatan pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS di Provinsi Papua, terutama kepada mereka yang di kampung-kampung yang perlu mendapatkan perhatian yang khusus dengan beranjak dari moto, “Informasi yang benar, tepat dan terus menerus adalah awal dari pencegahan HIV.”

Ketua Panitia Pelaksana, Kun Sumarni, S.Pd dalam laporannya mengakui tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut untuk terciptanya satu sistem yang sinergi dalam meningkatkan kinerja dan kapasitas KPA se provinsi Papua guna melaksanakan upaya percepatan pengendalian HIV/AIDS di tanah Papua melalui keseragaman program perencanaan, monitoring dan evaluasi serta penganggaran dan pendanaan. (Jubi/Roberth Wanggai)

Sumber : http://tabloidjubi.com