JAKARTA - Di usianya yang memasuki ke 67, TNI masih
gagal dalam melaksanakan reformasi dirinya. Hal tersebut bisa tercermin
dalam banyaknya angka kekerasan yang dilakukan TNI.
Periode
Oktober 2011-September 2012, KontraS (Komisi Untuk Orang Hilang dan
Korban Tindak Kekerasan) setidaknya mencatat 81 peristiwa kekerasan oleh
oknum TNI di Papua, Aceh, Surabaya, Padang, Kalimantan Barat.
Ada
dua hal dalam kekerasan yang dilakukan TNI. Penyelesaianya tidak
transparan. Tidak ada informasi. Kalaupun ada beritanya diselesaikan
secara internal. Koboy teksas," ujar Haris Azhar, Koordinator Kontras,
dalam siaran persnya bersama Imparsial, dalam menyikapi HUT TNI,
Menteng, Jakarta, Kamis (4/10/2012).
Kekerasan yang dilakukan
oknum TNI, lanjut Haris, beragam. Tersinggung, mabuk, solidaritas korps,
kekerasan terhadap pekerja pers, kekerasan saat operasi militer saat
bertugas.
"Kekerasan di Papua kami mencatat lima orang tewas, 39
orang luka seiurs dalam operasi militer dan penyerangan di Papua," papar
Haris.
Korban tersebut terjadi saat Pembubaran Kongres III Rakyat
Papua di Abepura, 19 Oktober 2011 dan sejumlah peristiwa kekerasan
oknum TNI di Papua.
Selain catatan kekerasan tersebut, lanjut
Haris, KontraS masih mencatat 24 tindak kekerasan karena
persoalan-persoalan sepele lainnya.
"Kami mendorong kementerian
koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan, Bapak Djoko Suyanto,
untuk segera menggelar evaluasi institusional TNI atas masih banyaknya
praktir nir akuntabilitas dan sejumlah kasus pelanggaran HAM yang serius
yang nyaris tidak ditindaklanjuti," tegasnya.
Sumber : www.tribunnews.com
0 Response to "Kekerasan Oknum TNI Tidak Pernah Tersentuh Hukum"
Posting Komentar