JAYAPURA – Wakapolda Papua, Brigjen Pol Paulus Waterpauw, membantah kabar yang menyebutkan bahwa kerusuhan massa pendukung Persipura di Stadion Mandala Jayapura, Minggu (13/5/2012), dipicu tembakan gas air mata yang dilepaskan polisi ke arah penonton.
Menurut Paulus, memang ada anggotanya yang melepaskan gas air mata ke arah tribun penonton. Namun ia menilai itu bukanlah penyebab terjadinya kerusuhan, karena menutut Paulus, sebelum adanya gas air mata itu, penonton emmang sudah emosi.
Kendati demikian, Paulus berjanji tetap akan melakukan evaluasi terhadap anggotanya. "Kami akan evaluasi. Melihat rangkaian kejadian tadi, massa masih marah, tapi pemain memaksa mau keluar," jelasnya.
Menurut Paulus, berkaca dari kejadian tersebut, pihaknya sesuai petunjuk Kapolda, nantinya akan segera melakukan evaluasi sistim pengamanan dan cara bertindak anggota di lapangan.
Sebelumnya Ketua Umum Persipura, Tommy Mano, mengaku kecewa dengan tindakan aparat kepolisian yang menembakan gas air mata ke arah tribun penonton.
"Penonton melempar itu biasa. Kami menang saja dilempari, apalagi kalah. Kenapa harus menembakan gas air mata dan ke tribun penonton? Pemain kan bisa diamankan di lapangan. Setelah aman baru pulangkan dengan tenang. Kasihan ada anak kecil yang nonton lalu kena gas air mata," ujarnya.
"Saya sangat sesalkan aksi polisi itu. Kelihatan seperti mengamankan suatu kebrutalan. Harusnya polisi tak demikian, tanpa ada komando langsung tembak gas air mata," sambung Tommy Mano.
Sumber : http://www.tribunnews.com
0 Response to "Tindakan Polisi Yang Berlebihan Menjadi Pemicu Kemarahan Sporter Persipura"
Posting Komentar